Selain 4 kata-kata yang tidak boleh dikatakan pada anak-anak, masih ada lagi 4 tambahan lainnya yang harus Bunda hindari. Meskipun masih anak-anak, tetapi mereka memiliki kemampuan atau cara tersendiri bagaimana membuat kita frustasi sekaligus memperjuangkan hak asasi mereka. Jaga perdamaian dengan mereka dengan tidak berkata ini, ya!
5. “Kalau dagingnya nggak dimakan, nanti kamu nggak tumbuh kuat loh”
Bayangkan saja Bunda sedang makan dengan lahapnya, dan tiba-tiba seseorang berkata “Bayamnya dimakan dong, masa dianggurin begitu saja!” rasanya cukup menyebalkan dan mengganggu aktivitas makan lahap tersebut, bukan? Nah, hal serupa terjadi dengan anak yang masih kecil.
Memang benar, daging itu dapat membuat tubuh lebih kuat, sayuran membantu penceranaan, ikan bisa membuat otak pintar, dan lain sebagainya. Hanya saja, jangan mengungkapkan atau menasehati mereka saat sedang makan. Nasehat saat makan hanya membuat anak menjadi malas dan ilfil melihat makanan yang ada didepan mereka.
6. “Dicobain dulu dong sayang. Dikittt ajaaa deh… Kalau sudah dicoba, nggak dimakan juga nggak masalah kok.”
Perkataan tersebut membuat Bunda terlihat begitu depresi dan ingin agar buah hati memakan makanannya tersebut. Ini membuat anak Bunda berpikir bahwa makanan tersebut benar-benar tidak menarik sehingga membuat mereka semakin tak tersentuh untuk menyantapnya. Anak-anak itu rasa penasarannya tinggi, jadi biarkan mereka penasaran dengan rasa dari makanan itu dan mencicipinya sendiri.
7. *Makan salad* “wow… rasa saladnya enak banget loh sayang!”
Jangan sampai anak Bunda tak pernah melihat Bunda memakan salad, dan tiba-tiba Bunda memakannya sambil berkata salad itu enak. Ini adalah pemaksaan secara tidak langsung bagi anak, dan mereka mengetahuinya. Tindakan ini membuat anak semakin ilfil dengan makanan yang disajikan.
8. “Aduh, Bunda bingung deh sama kamu! Kenapa sih nggak mau makan?”
Sembunyikan seluruh rasa frustasi Bunda dan jangan pernah mengeluh didepan anak. Ini membuat mereka berpikir bahwa mereka tak sanggup menyenangkan hati orang tua, dan ada yang salah dengan mereka. Wajar saja kok Bun kalau anak pilih-pilih makanan, mereka masih sangat kecil dan dalam proses belajar mengetahui banyak hal. Bantulah mereka melalui semua hal tersebut.
Intinya, sediakan saja variasi makanan yang dapat dipilih oleh buah hati. Dengan begitu, Bunda bisa mengetahui makanan apa saja yang disukai oleh buah hati, dan mana yang tidak. Jangan mengatakan apapun soal perilaku makan mereka. Duduk tenang, temani anak tersebut, dan perhatikan bagaimana cara dia makan.
Perlahan, Bunda akan menemukan cara pendekatan sesuai untuk anak. Bahkan, tidak perlu disuruh, si anak langsung mencoba-coba sendiri seluruh jenis makanan yang disediakan setiap hari di meja. Justru cara ini lebih efektif daripada Bunda terus mengkritik pola makan mereka. Bukan hanya orang dewasa yang keras kepala, anak kecil pun juga!